šļø 142 Views
0 Likes
Perdebatan klasik antara TikTok dan Instagram makin panas, apalagi buat brand yang sedang mencari platform paling efektif untuk promosi.Ā
Dari segi jumlah pengguna, TikTok terus tumbuh cepat, bahkan di Indonesia kini mulai menyaingi dominasi Instagram. Tapi, satu pertanyaan penting muncul, lebih boros mana Instagram, TikTok, atau YouTube untuk hasil marketing yang sepadan?
Jika kamu sedang mencari perbandingan pengguna TikTok vs Instagram di Indonesia, atau penasaran platform mana yang paling cocok untuk produkmu, artikel ini akan bahas secara praktis, terutama dari sudut pandang content marketing mana yang unggul dalam menjangkau (FYP) dan mana yang unggul dalam menjual (Sales)?
TikTok sebagai media promosi tak lagi diragukan. Dengan algoritma unik yang bisa mendorong konten ke jutaan pengguna dalam semalam, TikTok jadi platform strategis untuk membangun awareness dengan cepat.
Beberapa tools penting yang wajib diketahui brand:
Kalau kamu sedang mengerjakan skripsi tentang TikTok sebagai media promosi, kamu bisa mulai benchmark konten Brand Erigo, Scarlett Whitening, atau UMKM lokal yang viral lewat konten simpel dan autentik.
Dengan TikTok, kamu tidak harus punya anggaran besar untuk mendapatkan jangkauan luas. Yang kamu butuhkan adalah konten yang menarik, relate, dan punya hook di 3 detik pertama.
Pertanyaannya: apakah FYP = Sales?
Jawabannya tidak selalu langsung. TikTok lebih unggul sebagai alat brand discovery daripada direct conversion. Ini terlihat dari banyak studi kasus akun TikTok yang viral, namun baru mendapatkan penjualan setelah beberapa kali muncul atau setelah disambung dengan strategi retargeting.
Berikut insight penting:
Jadi, strategi yang bisa kamu pertimbangkan:
TikTok memang bukan platform yang langsung menjamin sales. Tapi, dalam strategi content marketing 2025, TikTok adalah salah satu platform wajib karena ia bisa mempercepat fase awareness dan interest dalam marketing funnel.
Mau FYP? Buat konten yang relate dan fun.
Mau sales? Integrasikan TikTok dengan strategi omnichannel kamu.
Mau dua-duanya? Konsisten dan eksperimen adalah kuncinya.
TikTok bisa sangat powerful untuk brand awareness, tapi perlu strategi lanjutan jika kamu mau push ke arah sales.
Leave a Comment